Si Kecil Mulai Aktif Ya Bund !
Zaman era
digital, teknologi semakin berkembang dengan pesat. Salah satu teknologi yang
sering dipakai pada saat ini yaitu HP. Gadjet mulai digandrungi oleh berbagai
jenis usia. Mulai dari orang dewasa, remaja, hingga anak kecil berusia dibawah
tujuh tahun. Saya mempunyai adik sepupu usianya kisaran lima tahun. Ketika berkunjung
di rumahnya, adik saya seringkali membuka aplikasi Youtube disaat sebelum tidur
dan hendak makan. Hal ini, menurut saya akan mengganggu proses stimulus anak
pada lingkungan disekitarnya. Anak akan cenderung tidak ingin main dengan
temannya. Apatis, memiliki jiwa sosial yang kurang.
Berbeda dengan
anak yang suka bermain bersama teman – temannya, membuat anak lebih mengeksplor diri terhadap
lingkungan. Anak mengetahui dunia luar seperti apa. Cara berinteraksi kepada
seseorang, mengingat kejadian di luar, dan kegiatan lainnya yang mampu
membentuk mental. Menurut Vygotsky, anak-anak lahir dengan fungsi mental yang
relatif dasar seperti kemampuan untuk memahami dunia luar dan memusatkan
perhatian. Namun, anak-anak tak banyak memiliki fungsi mental yang lebih tinggi
seperti ingatan, berfikir dan menyelesaikan masalah.
Anak milenilal
asyik menghabiskan waktunya untuk berselancar di dunia media sosial. Berbagai macam
jenis aplikasi mulai dari youtube, instagram, sampai aplikasi tiktok mulai
marak di dunia anak – anak. Anak – anak melihat dan memperaktekan video – video
berjoget viral tanpa ada rasa malu sedikitpun. Akhirnya tugas – tugas mulai
menumpuk, tidak dikerjakan. Disinilah peran orangtua dan guru untuk mendidik
anak sebaik mungkin. Namun banyak sekali anak yang susah untuk dinasehati. Mereka
menganggap bisa menyelesaikan masalahnya.
Lantas bagaimana
orangtua agar anak mau belajar dengan aktif dan bersemangat ? berikut ini
terdapat konsep teori belajar Vygotsky dalam interaksi belajar mengajar:
1. Konsep Zona Perkembangan Proksimal (ZPD)
Menurut teori
Vygotsky, Zona Perkembangan Proksimal merupakan celah antara actual development
dan potensial development, dimana antara apakah seorang anak dapat melakukan
sesuatu tanpa bantuan orang dewasa dan apakah seorang anak dapat melakukan
sesuatu dengan arahan orang dewasa atau kerjasama dengan teman sebaya. Batas
bawah dari ZPD adalah tingkat keahlian yang dimiliki anak yang bekerja secara
mandiri. Batas atas adalah tingkat tanggung jawab tambahan yang dapat diterima
oleh anak dengan bantuan seorang instruktur. Maksud dari ZPD adalah
menitikberatkan ZPD pada interaksi sosial akan dapat memudahkan perkembangan
anak.
2. Konsep Scaffolding
Scaffolding
ialah perubahan tingkat dukungan. Scaffolding adalah istilah terkait
perkembangan kognitif yang digunakan Vygotsky untuk mendeskripsikan perubahan
dukungan selama sesi pembelajaran, dimana orang yang lebih terampil mengubah
bimbingan sesuai tingkat kemampuan anak.Dialog adalah alat yang penting dalam
ZPD. Vygotsky memandang anak-anak kaya konsep tetapi tidak sistematis, acak,
dan spontan. Dalam dialog, konsep-konsep tersebut dapat dipertemukan dengan
bimbingan yang sistematis, logis dan rasional.
3. Bahasa dan Pemikiran
Menurut
Vygotsky, anak menggunakan pembicaraan bukan saja untuk komunikasi sosial,
tetapi juga untuk membantu mereka menyelesaikan tugas. Lebih jauh Vygotsky
yakin bahwa anak pada usia dini menggunakan bahasa unuk merencanakan,
membimbing, dan memonitor perilaku mereka. Vygotsky mengatakan bahwa bahasa dan
pikiran pada awalnya berkembang terpisah dan kemudian menyatu. Anak harus
menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan orang lain sebelum mereka dapat
memfokuskan ke dalam pikiran-pikiran mereka sendiri. Anak juga harus
berkomunikasi secara eksternal dan menggunakan bahasa untuk jangka waktu yang
lama sebelum mereka membuat transisi dari kemampuan bicara ekternal menjadi
internal.
Pada dasarnya
teori-teori Vygotsky didasarkan pada tiga ide utama: (1) bahwa intelektual
berkembang pada saat individu menghadapi ide-ide baru dan sulit mengaitkan
ide-ide tersebut dengan apa yang mereka telah ketahui; (2) bahwa interaksi
dengan orang lain memperkaya perkembangan intelektual; (3) peran utama guru
atau orangtua adalah bertindak sebagai seorang pembantu dan mediator
pembelajaran siswa.
Menurut
Vygotsky, anak-anak lahir dengan fungsi mental yang relatif dasar seperti
kemampuan untuk memahami dunia luar dan memusatkan perhatian. Anak-anak tak
banyak memiliki fungsi mental yang lebih tinggi seperti ingatan, berfikir dan
menyelesaikan masalah. Fungsi-fungsi mental yang lebih tinggi ini dianggap
sebagai ”alat kebudayaan” tempat individu hidup dan alat-alat itu berasal dari budaya. Alat-alat
itu diwariskan pada anak-anak oleh anggota-anggota kebudayaan yang lebih
tua selama pengalaman pembelajaran yang
dipandu. Pengalaman dengan orang lain secara berangsur menjadi semakin mendalam
dan membentuk gambaran batin anak tentang dunia. Karena itulah berpikir setiap
anak dengan cara yang sama dengan anggota lain dalam kebudayaannya. Menurut
vygotsky (1962), keterampilan-keterampilan dalam memfungsikan mental anak
berkembang melalui interaksi sosial langsung.
Dalam teorinya,
Vygotsky lebih banyak menekankan bahasa dalam perkembangan kognitif daripada
Piaget. Bagi Piaget, bahasa baru tampil ketika anak sudah mencapai tahap
perkembangan yang cukup maju. Pengalaman berbahasa anak tergantung pada tahap
perkembangan kognitif saat itu. Namun, bagi Vygotsky, bahasa berkembang dari
interaksi sosial dengan orang lain. Awalnya, satu-satunya fungsi bahasa adalah
komunikasi. Bahasa dan pemikiran berkembang sendiri, tetapi selanjutnya anak
mendalami bahasa dan belajar menggunakannya sebagai alat untuk membantu
memecahkan masalah.
Meskipun pada
akhirnya anak-anak akan mempelajari sendiri beberapa konsep melalui pengalaman
sehari-hari, Vygotsky percaya bahwa anak akan jauh lebih berkembang jika
berinteraksi dengan orang lain. Anak-anak tidak akan pernah mengembangkan
pemikiran operasional formal tanpa bantuan orang lain. Vygotsky mengemukakan
bahwa fungsi-fungsi kognitif anak-anak belum benar-benar matang, tetapi masih
dalam proses pematangan. Sehingga secara tidak langsung anak membutuhkan orang
lain untuk mematangkan dan mengembangkan pola pikirnya.
Komentar
Posting Komentar