Kunci Sukses Mr. Crak
Kehidupan manusia tidak lekang dengan
aktivitas pembelajaran. Setiap manusia selama ia masih hidup pasti menemukan
pembelajaran. Entah itu bisa diambil dari pengalaman peristiwa atau dari suatu lembaga. Perlu kita ketahui bahwa belajar itu tidak
mengenal usia, mau tua atau mudah pasti mengalaminya. Lantas dalam pembelajaran harus ada sumber –
sumber yang menjadikan pijakan kita.
Agar kita mudah menuju jalan yang benar. Sumbernya apa sajakah itu ? Mari kita
baca di paragraph berikutnya.
Sumber belajar adalah semua bahan
yang dapat memberikan informasi baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang
dipakai peserta didik dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar
atau kompetensi tertentu.
Jenis - jenis sumber belajar pada umumnya seperti :
- Melalui pesan kita dapat ambil
dari berbagai informasi, contoh bahan ajarnya ialah cerita rakyat, dongeng,
hikayat, dan sebagainya. Kita ambil cerita rakyat, informasi yang bisa
dipelajari dari sana adalah ibrohnya.
- Dari seseorang misalnya guru,
instruktur, siswa, ahli, nara sumber, tokoh masyarakat, pimpinan lembaga,
tokoh karier dan sebagainya. Kita mengambil perjalanan hidupnya yang
sekiranya memotivasi supaya kita mau belajar.
Contohnya, mengenal kisah seoarang
presiden ke tiga Indonesia Baharudin Jusuf Habibie. Dimasa anak – anak beliau
apabila diajak bermain oleh teman – temannya tidak mau, lebih memilih membaca
buku. Semangat beliau dalam belajar sukses mendapatkan beasiswa ke negeri
Jerman. Suatu ketika Pak Habibie bertutur tentang kisah
perjuangannya selama di Jerman. Beliau berkompetisi dengan dua orang Yahudi
yang mana dua orang Yahudi ini selalu menjadi juara di kelasnya.Sampai suatu
ketika, Eyang Habibie merasa penasaran rahasia apa sih yang membuat mereka itu
begitu cerdas, padahal Eyang Habibie sudah begitu keras dan mati-matian dalam
belajar. Sampai akhirnya dia bertanya ke orang Yahudi itu apa rahasia mereka
bisa pintar? Diajaknyalah Habibie menginap di asrama orang Yahudi tersebut.
Ketika menginap di sana, Pak Habibie kaget, karena jam 2 malam orang Yahudi itu
sudah bangun, membaca buku, belajar. Didekatinya diam-diam. Lalu ditanyakan
kepada orang Yahudi tersebut buku itu. Kamu membaca apa? Orang Yahudi itu
kaget, terperanjat, dengan segera buku itu disembunyikan di balik badannya.
Setelah lama berkutat,
akhirnya Pak Habibie mendapatkannya. Ketika di buka ternyata itu adalah
Al-Quran. Betapa kagetnya Pak Habibie. Lalu ia berkata, “Ini kan Al-Quran,
kitab suci saya, kitab suci umat Islam. Kenapa kamu baca ini?” Orang Yahudi
tersebut kemudian berkata, “Rudy… Seandainya umat Islam membaca Al-Quran dan
menaruh perhatian kepadanya, maka niscaya mereka tidak akan pernah bisa
dikalahkan. Inilah kunci kesuksesan umat Islam yang ditinggalkan oleh umat Islam
sendiri.”
Akhirnya setelah menyadari
hal itu, setiap jam 2 malam Pak Habibie selalu bangun, mandi, shalat tahajjud
dan membaca Al-Quran, istiqamah dalam rutinitasnya.
Kita pun bisa menemukan
keshalihan yang lainnya. Pak Habibie suatu ketika ditanya, “Di sisa waktu-waktu
yang Eyang miliki, mau dipakai apakah waktu yang sangat terbatas ini?”Eyang
dengan nada khasnya menjawab, “Saya akan habiskan waktu untuk membuat pesawat
R80 agar bangsa Indonesia bisa memiliki pesawat sendiri. Sebagian waktu yang
lain, akan Eyang gunakan untuk membaca Al-Quran sebanyak-banyaknya. Eyang ingin
bertemu dengan Ibu Ainun. Ibu Ainun itu orang yang baik, orang yang shalihah,
rajin beribadah, saya yakin Ibu Ainun ada di surga. Maka saya harus membaca
Al-Quran untuk memantaskan diri, supaya bisa bertemu Ibu Ainun di surga”.
Dalam sebuah kesempatan
konfrensi di Mesir, Pak Habibie pernah berkata, “Saya ini adalah seorang
teknokrat, saya bisa membuat pesawat terbang, saya memiliki ilmu itu. Tapi
setelah saya sadari, bahwa ada yang lebih penting dari itu semua, yaitu ilmu
agama.”
3.
Dalam bahan pembelajaran kita dapat mencarinya
melalui
1.
Buku, seperti
buku ekskopedia, memasak, menjahit, majalah, dan sebagainya.
2.
Transparansi (keterbukaan
informasi yang dapat diakses oleh masyarakat ).
3.
Film (sejarah, dokumenter dan film yang mendidik
lainnya) .
4.
Slides presentasi (tayangan pembelajaran dalam
bentuk persentasi yang lazimnya memakai aplikasi PowerPoint).
5.
Gambar
(kata – kata mutiara, poster edukatif, lainnya).
6.
Grafik yang
dirancang untuk pembelajaran : memperjelas
sajian ide, dan mengilustrasikan fakta-fakta sehingga menarik dan diingat
orang. Yang termasuk media grafis antara lain :
a. Grafik, yaitu penyajian data
berangka melalui perpaduan antara angka, garis, dan simbol.
b. Diagram, yaitu gambaran
yang sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan hubungan timbal
balik yang biasanya disajikan melalui garis-garis simbol.
c. Bagan,
yaitu perpaduan sajian kata-kata, garis, dan simbol yang merupakan
ringkasan suatu proses, perkembangan, atau hubungan-hubungan penting.
komik, dan sebagainya.
- Alat/ perlengkapan: Perangkat
keras anatara lain, komputer, radio, televisi, VCD/DVD, kamera, papan
tulis, generator, mesin, mobil, motor, alat listrik, obeng dan sebagainya.
- Pendekatan/ metode/ teknik:
1.
Disikusi, komunikasi antara mereka/kelompok tersebut berupa salah satu
ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang
baik dan benar.
2.
Seminar, sebuah bentuk pengajaran akademis, baik di sebuah
universitas maupun diberikan oleh suatu organisasi komersial atau profesional.
3.
Pemecahan
masalah, suatu tindakan
yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu permasalahan dengan cara
mendefinisikan masalah, menentukan penyebab utama dari suatu permasalahan,
mencari sebuah solusi dan alternatif untuk pemecahan masalah, dan
mengimplementasikan solusi tersebut sampai masalah benar-benar dapat
terselesaikan.
4.
Simulasi, merangsang kualitas dan kuantitas sel-sel otak agar dapat
bekerja dan berfungsi secara optimal.
5.
Permainan, Sebuah Permainan adalah bentuk permainan yang terstruktur,
biasanya dilakukan untuk hiburan atau kesenangan
6.
Sarasehan, pertemuan yang
diselenggarakan untuk mendengarkan pendapat ( prasaran ) para ahli mengenai
suatu masalah di bidang tertentu.
7.
Percakapan biasa,
melakukan komunikasi sebagai tanda sosialisasi kepada manusia lainnya.
8.
Debat, adu argumentasi antara
dua pihak atau lebih, baik secara perorangan maupun kelompok, dalam
mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perbedaan
9.
Talk shaw, suatu jenis acara televisi atau radio yang berupa
perbincangan atau diskusi seorang atau sekelompok orang "tamu"
tentang suatu topik tertentu dengan dipandu oleh pemandu gelar wicara.
dan sejenisnya.
- Dibutuhkan lingkungan yang
mendukung: ruang kelas, studio, perpustakaan, aula, teman, kebun, pasar,
toko, museum, kantor dan sebagainya.
Komentar
Posting Komentar