Banyak Tugas Menumpuk ? Ini Solusinya
Banyak sekali yang mengeluh terutama kaum milenial karena semenjak pandemi ini banyak sekali tugas sekolah menumpuk. Sehingga, mereka merasa tertekan dengan adanya hal seperti itu. Bagaimana lagi, sudah sewajarnya seoarang pelajar seperti itu. Memang waktu di rumah itu banyak sekali kesibukan seperti, membantu orangtua, mencuci, mengepel, menyapu, dan sebagainya. Kegiatan tersebut membuat letih ditambah lagi ada pelajaran di waktu senggang untuk istarahat. Apalah daya, mengerjakan tugas jadi malas dan otak semakin berat. Alhasil mencari hiburan di luar rumah atau menonton drama di kamar sendirian. Semakin malas gerak jadinya.
Lantas bagaimana caranya kembali up lagi ?
Sedikit cerita dari
saudara kita di negeri Yaman. Dikabarkan beberapa hari yang lalu, dua
juta dari tujuh juta anak usia sekolah Yaman tidak bisa bersekolah sama sekali,
menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa. Lebih dari 2.500 sekolah telah
dibatalkan komisi. Sekitar 3,3 juta orang telah mengungsi dari rumah
mereka dan 24 juta, atau lebih dari 80 persen populasi, membutuhkan bantuan,
menurut PBB.
Dari sini kita mulai berfikir, bagaimana minat belajar mereka akan berhasil jika terdapat faktor – faktor yang tidak mumpuni. Seperti yang kita ketahui bahwasannya ada faktor – faktor kunci suksesnya pembelajaran. Diantaranya berikut ini,
1. Minat
Minat belajar seseorang akan semakin tinggi bila disertai minat, baik yang bersifat internal ataupun eksternal. Menurut D.P. Tampubhon minat belajar merupakan, perpaduan antara keinginan dan kemampuan yang dapat berkembang jika ada minat. Seorang siswa yang ingin memperdalam Ilmu Pengetahuan tentang PAI misalnya, tentu akan terarah minat belajarnya untuk membaca buku-buku tentang Agama yang berkaitan dengan PAI, mendiskusikannya, dan sebagainya. Jadi, minat itu dimulai dari apa yang disukai.
2. Minat belajar dapat diperoleh melalui belajar, karena dengan belajar siswa yang semula tidak menyenangi suatu pelajaran tertentu, lama kelamaan lantaran bertambahnya pengetahuan mengenai pelajaran tersebut, minat belajar pun tumbuh sehingga ia akan lebih giat lagi mempelajari pelajaran tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapatnya Singgih D. Gunarsa dan Ny. Singgih D.G bahwa. minat belajar akan timbul dari sesuatu yang diketahui dan kita dapat mengetahui sesuatu dengan belajar, karena itu semakin banyak belajar semakin luas pula bidang minat belajar.
3. Bahan pelajaran dan sikap guru
Faktor yang dapat membangkitkan dan merangsang minat belajar adalah faktor bahan pelajaran yang akan diajarkan kepada siswa. Bahan pelajaran yang menarik minat belajar siswa, akan sering dipelajari oleh siswa yang bersangkutan. Dan sebaliknya bahan pelajaran yang tidak menarik minat belajar siswa tentu akan dikesampingkan oleh siswa, sebagaimana telah disinyalir oleh Slameto bahwa minat belajar mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat belajar siswa, maka siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya.
Guru juga salah satu obyek yang dapat merangsang dan membangkitkan minat belajar belajar siswa. Menurut Kurt Singer, “Guru yang berhasil membina kesediaan belajar murid-muridnya, berarti telah melakukan hal-hal yang terpenting yang dapat dilakukan demi kepentingan murid-muridnya. Guru yang pandai, baik, ramah , disiplin, serta disenangi murid sangat besar pengaruhnya dalam membangkitkan minat belajar murid. Sebaliknya guru yang memiliki sikap buruk dan tidak disukai oleh murid, akan sukar dapat merangsang timbulnya minat belajar dan perhatian murid.
Bentuk-bentuk kepribadian gurulah yang dapat mempengaruhi timbulnya minat belajar siswa. Oleh karena itu dalam proses belajar mengajar guru harus peka terhadap situasi kelas, ia harus mengetahui dan memperhatikan akan metode-metode mengajar yang cocok dan sesuai denga tingkatan kecerdasan para siswanya, artinya guru harus memahami kebutuhan dan perkembangan jiwa siswanya.
4. Keluarga
Orang tua adalah orang yang terdekat dalam keluarga, oleh karenanya keluarga sangat berpengaruh dalam menentukan minat belajar seorang siswa terhadap pelajaran. Apa yang diberikan oleh keluarga sangat berpengaruhnya bagi perkembangan jiwa anak. Dalam proses perkembangan minat belajar diperlukan dukungan perhatian dan bimbingan dari keluarga khususnya orang tua.
5. Teman Pergaulan
Melalui pergaulan seseorang akan dapat terpengaruh arah minat belajarnya oleh teman-temannya, khususnya teman akrabnya. Khusus bagi remaja, pengaruh teman ini sangat besar karena dalam pergaulan itulah mereka memupuk pribadi dan melakukan aktifitas bersamasama untuk mengurangi ketegangan dan kegoncangan yang mereka alami.
6. Lingkungan
Melalui pergaulan seseorang akan terpengaruh minat belajarnya. Hal ini ditegaskan oleh pendapat yang dikemukakan oleh Crow& Crow bahwa. Minat belajar dapat diperoleh dari kemudian sebagai dari pengalaman mereka dari lingkungan di mana mereka tinggal. Lingkungan sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Lingkungan adalah keluarga yang mengasuh dan membesarkan anak, sekolah tempat mendidik, masyarakat tempat bergaul, juga tempat bermain sehari-hari. Besar kecilnya pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan dan perkembangan bergantung kepada keadaan lingkungan anak itu sendiri serta jasmani dan rohaninya.
7. Cita-Cita
Setiap manusia memiliki cita-cita di dalam hidupnya, termasuk para siswa. Cita-cita juga mempengaruhi minat belajar belajar siswa, bahkan cita-cita juga dapat dikatakan sebagai perwujudan dari minat belajar seseorang dalam prospek kehidupan di masa yang akan datang. Cita-cita ini senantiasa dikejar dan diperjuangkan, bahkan tidak jarang siapapun mendapat rintangan, seseorang tetap beruaha untuk mencapainya.
8. Media Massa
Apa yang ditampilkan di media massa, baik media cetak atau pun media elektronik, dapat menarik dan merangsang khalayak untuk memperhatikan dan menirunya. Pengaruh tersebut menyangkut istilah, gaya hidup, nilai-nilai, dan juga perilaku sehari-hari. Minat belajar khalayak dapat terarah pada apa yang dilihat, didengar, atau diperoleh dari media massa.
9. Fasilitas
Berbagai fasilitas berupa sarana dan prasarana, baik yang berada di rumah, di sekolah, dan di masyarakat memberikan pengaruh yang positif dan negatif. Sebagai contoh, bila fasilitas yang mendukung upaya pendidikan lengkap tersedia, maka timbul minat belajar anak untuk menambah wawasannya. Tetapi apabila fasilitas yang ada justru mengikis minat belajar pendidikannya.
Sudah sepatutnya, kita harus lebih bersyukur lagi. Semua fasilitas yang kita dapatkan terpenuhi. Gak ada asalan untuk bermalas – malasan belajar. Mencontoh kawan kita yang semangat belajar di negeri Yaman tadi. Solusinya agar kita tak bermalas – malasan yaitu, cari hal – hal yang membuat kita termotivasi belajar.
Iyaa betul emang...
BalasHapusMakasih sarannya
Bisa membantu banget😊