Apakah Anak Dapat Terkena Bipolar ?


 

Bipolar adalah suatu gangguan mental yang dipengaruhi perubahan mood atau emosi secara drastis. Dari terlihat senang tiba – tiba sedih, dari optimis tiba – tiba putus asa, dari  bersemangat tiba – tiba malas . Setiap fase emosi dapat berlangsung dalam hitungan atau bulanan. . Lantas, apakah anak dapat terkena bipolar ?  Ternyata gangguan tersebut bukan hanya terjadi pada orang dewasa saja , tetapi anak juga. Lalu bagaimana caranya agar kita mengetahui  anak terkena bipolar ?

Waktu kecil mungkin kita pernah memberontak kepada orang tua ketika ingin membeli sesuatu. Entah itu meminta dituruti membeli mainan atau jajan. Jika tidak, kita marah, sedih, cemberut apabila tak tercapai. Dibilangi sama orang tua, gak boleh main jauh, belajar yang giat jangan main terus, dan masih banyak lagi kejadian – kejadian yang membuat kita merasa terkekang. Maklum anak itu susah diatur, mereka ingin bebas dalam bertingkah laku.  Ada fase dimana anak jadi sulit diatur mudah tersinggung dan marah. Namun hal ini tergolong normal dan bukan pertanda gangguan kejiwaan.

Berbeda lagi dengan anak yang mempunyai kelain bipolar. Peubahan emosi dan tingkah laku sangat mudah, cepat dan sulit dikendalikan. Jika tidak tertangani, dapat menimbulkan masalah, misalnya anak tidak mau sekolah, hubungan antara orang tua, keluarga dan teman tak harmonis, cenderung melukai diri sendiri, bahkan membuat anak beresiko bunuh diri.

Kenali tanda dan gejala bipolar pada anak. Ciri khas gangguan bipolar pada anak ialah, adanya fase mood yang disebut episode. Terdapat tiga fase yaitu, episode mania (naik), episode depresi (turun), dan episode kombinasi keduanya.

Gejala Episode  Mania :

1.     Terlihat sangat gembira dan memiliki perilaku yang tidak sesuai dengan dirinya atau anak seusianya, tiba – tiba menjadi marah dan sangat pasif.

2.      Nada bicara yang terlalu cepat dan tidak jelas, serta mudah mengganti  topik pembicaraan.

3.      Sangat berenergi  jarang istirahat. Anak mungkin akan banyak menghabiskan waktu untuk bermain gadget tidak mau tidur

4.      Sering berimajinasi, misalnya bahwa dirinya bisa terbang.

5.       Sembrono berlebihan atau melakukan yang berbahaya. Misalnya, melompat dari atap rumah.

6.       Sulit fokus dan berkonsentrasi  ( atensi, cara memusatkan upaya mental  pada kejadian atau perhatian terbagi )

Gejala Episode Depresi :

1.     Merasa sedih dan putus asa tanpa sebab yang jelas

2.     Mudah marah dan cemas berlebihan.

3.     Mudah lelah dan mengeluh sakit di bagian tertentu, misalnya sakit perut atau sakit kepala

4.     Terlalu banyak tidur atau jarang tidur

5.     Sering makan atau malah tidak mau makan

6.     Malas beraktifitas atau kurang antusias pada hal – hal yang biasanya senang ia lakukan.

7.     Banyak diam, mengurung diri di kamar, dan tidak mau bergaul

8.     Pesimis, putus asa, dan merasa dirinya tidak berguna

9.     Nekat melukai diri sendiri

Meski demikian, gejala – gejala di atas tidak dapat dijadikan patokan utama untuk mendiagnosis anak mengalami bipolar. Bisa jadi gejala tersebut muncul akibat masalah lain misalnya depresi pada anak. Penyebab gangguan bipolar,:

1.  Faktor genetik atau keturunan,  salah satu anggota keluarga, misal ibu, ayah, atau kakak juga mengalami kondisi yang sama.

2.  Faktor Fungsi Otak, terdapat senyawa neurotransmitter yang jumlahnya kurang maka    sistem pengendalian aktivitas otak, termasuk yang mengatur emosi dan perilaku tidak        dapat berfungsi sebagaimana mestinya.  Contonya, seperti tidak dapat fokus. Atensinya  mulai berkurang.

3.  Trauma psikologis,seperti  anak tertekan atau stress berat akibat banyak hal misalnya, perceraian atau kematian orang tua, pola asuh yang salah, kekerasaan dalam rumah tangga, atau bullying.

 

Apakah Bipolar pada Anak Bisa Disembuhkan?

Hingga saat ini , belum ada langkah pengobatan yang dapat menyembuhkan gangguan bipolar. Namun  gejela gangguan ini bisa diringankan dengan obat – obatan, seperti obat penstbil mood stabilizer dan antipsikopat dengan psikoterapi oleh psikiater. Penanganan bipolar pada anak juga betujuan untuk memastikan agar anak dapat kembali belajar di sekolah, mencegah anak terjerumus ke pergaulan bebas, menghindari anak dari prilaku menyakiti diri sendiri , memberikan dukungan emosional pada anak dan membimbing orang tua memberikan pola asuh yang sesuai.

Selain obat – obatan dan datang ke psikiater, cara pengobatan lainnya yaitu dengan meningkatkan kualitas kerohanian kita. Memperkuat keimanan kepada sang Pencipta. Agama sebagai pondasi  dalam kehidupan. Penentu arah jalan hidup, sehingga tidak mudah goyah apabila diterjang oleh masalah. Penanaman pemahaman tentang agama sangatlah penting diajarkan kepada anak sejak dini.

Pemahaman apa saja yang harus diajarkan

1.      Agama islam mengajarkan arti dan tujuan kehidupan.  Dalam Al – Qur’an surat Adz –Dzariyat : 56

 وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

(Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka    mengabdi kepada-Ku). Mengajarkan anak sholat atau berdzikir mengingat Allah sebagai obat penenang jiwa.  

2.      Agama islam mengajarkan  perkara perintah dan larangan  dari  Allah. Dengan demikian dapat meminimalisir masalah hidup. Berpotensi tenang dan hidup bahagia.

3.      Agama dapat membawa harapan baik bagi sseorang. Keimanan dapat memberikan harapan dan penerimaan. Hal ini mendorong rasa optimis saat hal buruk menimpa.  Jika sudah terbentuk keyakinannya kepada Allah maka disaat anak  mendapatkan permasalahan, mereka akan ingat bahwa Allah itu sebaik – baiknya penolong. Tidak mungkin, Allah memberikan permasalahan pada hambanya melebihi kemampuannya. Dalam hal ini, orang tua haruslah menjelaskan tentang artinya ikhlas menerima ujian.

4.      Dengan mempelajari agama dapat menemukan tempat untuk berbagi. Memiliki tempat curhat sebagai obat depresi  secara perlahan.

5.    Agama membawa efek tenang.Ar-Ra’d ayat ke 28 yang artinya                                          

 الَّذِينَ آمَنُواْ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللّهِ أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

 (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah hati menjadi tenteram.”


 

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sumber Belajar

Kunci Pendidikan Profesional

Konsep strategi pembelajaran